Iqbal Tawakal

Sometimes i don't feel like going to do something, but i remember i was born like a rich and smart person not a poor or lazy person.
Driver better, Don't Look Back in Anger - Noel Gallagher

Sabtu, 16 April 2016

Aspek Penalaran dalam Karangan / Penulisan Ilmiah

Pada postingan sebelumnya, saya sebagai penulis sudah melakukan posting mengenai Penalaran Ilmiah, sekarang ari kita membahas tentang aspek penalaran dalam sebuah karangan ilmiah / penulisan ilmiah.


Didalam suatu karangan apapun baik dalam bentuk yang sederhana, ataupun kompleks baik fiktif ataupun otentik, karangan / penulisannya akan mencerminkan suatu kualitas akan penalaran si penulisnya terhadap karangan atau penulisannya. Penalaran dala suatu karangan ilmiah mencangkup 5 aspek.

  1. Aspek Keterkaitan
    Aspek keterkaitan adalah hubungan antar bagian yang satu dengan yang lain dalam suatu karangan. Artinya, bagian-bagian dalam karangan ilmiah harus berkaitan satu sama lain. Pada pendahuluan misalnya, antara latar belakang masalah – rumusan masalah – tujuan – dan manfaat harus berkaitan. Rumusan masalah juga harus berkaitan dengan bagian landasan teori, harus berkaitan dengan pembahasan, dan harus berkaitan juga dengan kesimpulan
    .
  2. Aspek Urutan
    Aspek urutan adalah pola urutan tentang suatru yang harus didahulukan atau ditampilkan kemudian (dari hal yang paling mendasar ke hal yang bersifat pengembangan). Suatu karangan ilmiah harus mengikuti urutan pola pikir tertentu. Pada bagian Pendahuluan, dipaparkan dasar-dasar berpikir secara umum. Landasan teori merupakan paparan kerangka analisis yang akan dipakai untuk membahas. Baru setelah itu persoalan dibahas secara detail dan lengkap. Di akhir pembahasan disajikan kesimpulan atas pembahasan sekaligus sebagai penutup karangan ilmiah
    .
  3. Aspek Argumentasi
    Yaitu bagaimana hubungan bagian yang menyatakan fakta, analisis terhadap fakta, pembuktian suatu pernyataan, dan kesimpulan dari hal yang telah dibuktikan. Hampir sebagian besar isi karangan ilmiah menyajikan argumen-argumen mengapa masalah tersebut perlu dibahas (pendahuluan), pendapat-pendapat atau temuan-temuan dalam analisis harus memuat argumen-argumen yang lengkap dan mendalam.

  4. Aspek Teknik Penyusunan
    Yaitu bagaimana pola penyusunan yang dipakai, apakah digunakan secara konsisten. Karangan ilmiah harus disusun dengan pola penyusunan tertentu, dan teknik ini bersifat baku dan universal. Untuk itu pemahaman terhadap teknik penyusunan karangan ilmiah merupakan syarat multak yang harus dipenuhi jika orang akan menyusun karangan ilmiah.

  5. Aspek Bahasa
    Yaitu bagaimana penggunaan bahasa dalam karangan tersebut? baik dan benar? Baku? Karangan ilmiah disusun dengan bahasa yang baik, benar dan ilmiah. Penggunaan bahasa yang tidak tepat justru akan mengurangi kadar keilmiahan suatu karya sastra lebih-lebih untuk karangan ilmiah akademis.
Daftar Pustaka
Hs, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta : Grasindo.

Jumanta. Tanpa Tahun. Penalaran Dalam Proses Penulisan Ilmiah. Dalam http://jumanta.com/download/doc_download/15-pertemuan7c-proses-penalaran-ilmiah.html

Prayogi, Aryo. 2011. Penulisan Ilmiah. Dalam
 http://aryonelmessi.wordpress.com/2011/02/24/penulisan-ilmiah-2/

Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta : Grasindo.

Sarwono, Jonathan. 2010. Pintar Menulis Karangan Ilmiah - Kunci Sukses dalam Menulis Ilmiah. Yogyakarta : Andi Offset.


http://yudinda.blogspot.co.id/2015/04/aspek-penalaran-dalam-karangan-ilmiah.html

https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&ved=0ahUKEwi3xcar85TMAhUVkI4KHaqYDDQQjBwIBA&url=http%3A%2F%2F2.bp.blogspot.com%2F-bbFhuWzcp8I%2FU9cx8x0eeyI%2FAAAAAAAAAZU%2FCufly6JT5h8%2Fs1600%2FPenalaran.jpg&psig=AFQjCNFqVdCCKV6t74GAduDUHUjpUIGQ9w&ust=1460955437271314

Tidak ada komentar:

Posting Komentar