Iqbal Tawakal

Sometimes i don't feel like going to do something, but i remember i was born like a rich and smart person not a poor or lazy person.
Driver better, Don't Look Back in Anger - Noel Gallagher

Minggu, 17 Juli 2016

Sistem Informasi Perusahaan

Sistem Informasi Perusahaan
Konsep dan Definisi

1.    Definisi

Sistem Informasi Perusahaan adalah suatu sistem berbasis komputer yang dapat melakukan semua tugas akuntansi standar bagi semua unit organisasi secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Pengertian lain dari Sistem Informasi Perusahaan adalah platform teknologi yang bisa menyatukan semua informasi dari berbagai bagian menjadi satu informasi secara logical, sehingga perusahaan/organisasi mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan mudah.
Sistem Informasi Perusahaan dapat diartikan pula sebagai suatu sistem berbasis komputer yang dapat melakukan semua tugas akuntansi standar bagi semua unit organisasi secara terintegrasi dan terkoordinasi. Sistem Informasi Perusahaan disebut juga dengan EntIS (Enterprise Information System).

2.    Konsep

§  Executive Information Systems (EIS) / Executive Support Systems (ESS)

Executive Information System (EIS) atau disebut juga sebagai Executive Support System (ESS) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang memungkinkan pihak eksekutif untuk mengakses data dan informasi, sehingga dapat dilakukan pengidentifikasian masalah, pengeksplorasian solusi, dan menjadi dasar dalam proses perencanaan yang sifatnya strategis.
Istilah EIS dan ESS memiliki arti yang berbeda untuk orang-orang yang berbeda pula. Dalam banyak kasus, 2 istilah ini dapat dipertukarkan.
·         Executive Information System (EIS) adalah sistem berbasis komputer yang melayani informasi yang dibutuhkan oleh para eksekutif puncak. Menyediakan akses cepat informasi setiap saat dan akses langsung ke laporan manajemen. EIS sangat user-friendly, didukung oleh grafis, dan menyediakan laporan pengecualian (excepting reporting) dan kemampuan “drill-down” (lengkap, detil, dan menyeluruh). Ia juga mudah dikoneksikan dengan servis informasi online dan e-mail.
Drill-down adalah kemampuan penting yang menjadikan user dapat mengurai data sampai ke detilnya. Sebagai contoh, laporan harian perusahaan dapat di drill-down untuk menemukan penjualan harian dalam satu wilayah, atau berdasakan produk, atau berdasarkan penjualnya. Drill-down ini membantu user untuk mengidentidfikasi masalah (ataupun peluang) yang ada.

·         Executive Support Systems (ESS) adalah sistem pendukung menyeluruh yang berada dibawah EIS yang mendukung komunikasi, otomasi kantor, dukungan analisis, dan intelijen.

§  Enterprise Information Systems (EntIS)

Enterprise information systems (EntIS) merupakan sistem kecerdasan bisnis yang mencakup seluruh bagian organisasi korporat dan tidak hanya membatasi hanya pada eksekutif saja. Sistem ini umumnya diterapkan dalam bentuk aplikasi-aplikasi web yang memfasilitasi pertukaran informasi.
Dikatakan Enterprise karena sistem ini mencakup seluruh setproses yang dilakukan oleh organisasi, seperti :
·         Manufaktur
·         Penjualan
·         Pembelian
·         Dan fungsi bisnis lainnya
Tujuan EntIS :
·         Mengumpulkan dan menyebarkan data ke seluruh proses yang terdapat di sebuah organisasi.
·         Menyediakan data yang digunakan manajer untuk membuat sebuah keputusan dalam merencanakan dan mengendalikan proses bisnis.
·         Menyediakan pengawasan dan penelusuran di tingkat perusahaan yang efektif dan tepat waktu.
·         Mem-filter, meng-compress, dan menelusuri data dan informasi penting.
Contoh EntIS :
·         ERP (Enterprise Resource Planning) adalah sistem yang memungkinkan manajemen atas seluruh sumber daya manufaktur (MRP) yang berasal dari area manufaktur. Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan seluruh sistem informasi mengenai berbagai proses di dalam batas perusahaan dikonsolidasi.
·         ERM (Enterprise Risk Management) merupakan suatu proses untuk mengelola resiko-resiko perusahaan secara menyeluruh (farm-wide basis) yang dihadapi perusahaan.
·         CRM (Customer Relationship Management) merupakan suatu pendekatan sistematis dalam memanfaatkan informasi dan komunikasi untuk membangun hubungan yang berkesinambungan dan saling menguntungkan dengan pelanggan.
·         SCM (Supply Chain Management) merupakan sebuah proses yang kompleks yang memerlukan koordinasi banyak kegiatan sehingga pengiriman barang dan jasa dari pemasok sampai ke pelanggan dilakukan secara efisien dan efektif bagi semua pihak yang terkait.

Evolusi Sistem Informasi Eksekutif dan Sistem Informasi Perusahaan

1.    Evolusi Sistem Informasi Eksekutif

Pada era 90-an para pekerja teknologi informasi (ahli perangkat lunak) mengenal suatu sistem informasi yaitu Sistem Informasi Eksekutif, sistem ini diperuntukkan bagi kalangan atas dalam perusahaan (Direktur,CEO, manajer senior,dll). Sistem Informasi Eksekutif sangat membantu sekali bagi para petinggi perusahaan, petinggi perusahaan diberikan kemudahan dengan langsung bisa mengontrol langsung keadaan bisnis yang sedang dijalani.
Sistem Informasi Eksekutif menjadi sangat berguna sekali karena memudahkan para petinggi melihat perkembangan perusahaannya secara real time, selain itu SIE juga memberikan fasilitas Drill Down, yaitu memberikan suatu informasi yang semakin detail (Model Kerucut). Jadi petinggi tidak akan bingung mencari apa yang membuat bisnisnya tambah sukses dan apa bisnisnya mengalami penurunan.  Kita tahu sendiri, para petinggi rata-rata orang yang sudah tua, banyak uang dan pengennya seenaknya sendiri. Dia ingin melihat perkembangan bisnis dengan cara yang mudah, tidak membingungkan, tidak melalui proses yang panjang. Alasan inilah yang memicu munculnya Sistem Informasi Eksekutif. Ini juga menjadi lahan yang subur bagi para ahli perangkat lunak untuk membuat sistem informasi eksekutif yang pastinya perangkat lunak yang dihasilkan akan mendatangkan banyak uang.
Di era sekarang tahun 2000-an perkembangan teknologi tidak mampu diprediksi seberapa pesatnya. Buktinya adalah munculnya HP yang berkamera, MP3, touch screen, komputer mini, laptop, hingga Sistem Operasi Android yang kini sedang populer sekali.
Sistem Informasi Eksekutif di Indonesia juga tidak mau ketinggalan, sekarang sudah banyak perusahaan yang telah menggunakan sistem ini. Mereke percaya, dengan sistem ini perusahaannya akan semakin maju dengan pesat karena ada suatu sistem yang mampu memberikan informasi yang tepat, cepat, akurat, dan juga para petinggi gampang untuk menganalisa dan mengambil keputusan untuk kemajuan perusahaannya.

§  Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif

Semua yang ada pasti punya keunggulan dan kelemahan, begitu juga dengan Sistem Informasi Eksekutif. Sistem ini tidak luput dengan kekurangan, yaitu:
§  Fungsinya sangat terbatas, tidak mampu melakukan perhitungan secara kompleks.
§  Perusahaan akan berfikir dua kali untuk membuat suatu Sistem Informasi Eksekutif, mengingat biaya pembuatan Sistem Informasi Eksekutif sangatlah mahal.
§  Banyak orang yang salah persepsi mengenai cara kerja EIS itu sendiri yang dianggap sebagai suatu sistem yang terpisah dari modul-modul teknologi informasi lain dalam perusahaan. Sebenarnya SIE hanya melakukan peringkasan data dari sistem basis data yang telah ada. Jika data pada database utama tidak reliable atau memiliki struktur yang buruk, maka informasi yang dihasilkan oleh sistem EIS pun tidak memiliki kualitas yang baik.
§  Tidak adanya prosedur yang baik untuk menjaga agar data yang ada selalu up-to-data. Seringkali para eksekutif mengeluh bahwa laporan EIS yang diterima sudah usang, atau tidak lagi sesuai dengan kebutuhan pada saat itu. Jika modul EIS yang dimiliki terintegrasi dengan sistem basis data, maka yang perlu dipelihara adalah mekanisme keteraturan dalam melakukan update data dari ke hari; sedangkan jika sistem EIS yang dimiliki tidak terintegrasi dengan sistem basis datanya, maka mekanisme yang harus dijaga adalah keteraturan melakukan interfacing antara sistem basis data dengan modul EIS yang ada, baik secara manual maupun dibantu dengan program komputer.
§  Karena modul EIS yang ada terlampau sederhana (tidak banyak memiliki fasilitas-fasilitas yang dapat memberikan advanced features) sehingga sulit mengakomodasikan keperluan masing-masing eksekutif yang terkadang berbeda satu sama lain (unik) dan berubah-ubah dalam tempo yang sangat cepat.

§  Karakteristik Sistem Informasi Eksekutif

·         Dibuat untuk individual executive users.
·         Mengekstrak, menyaring (filter), menyingkat dan melacak “critical data”
·         Menyediakan on-line status access.
·         Mengakses dan mengintegrasikan data internal dan eksternal.
·         Bersifat user friendly.
·         Digunakan langsung oleh eksekutif tanpa perantara.

§  Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif

Para eksekutif membangun EIS atas dasar konsep-konsep manajemen. Ada 3 konsep yang perlu dibahas, yaitu: faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors), management by exception, dan model mental. Dengan Penjelasan sebagai berikut:
1.      Faktor Penentu Keberhasilan (Critical Success Factor).
Faktor yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis kegiatan organisasi. Factor-faktor ini dalam setiap perusahaaan berbeda beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan. Tahun 1961 D. Donald Daniel dari McKinsey & Company menciptakan faktor-faktor keberhasilan. Faktor-faktor ini bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Untuk industri kendaraan bermotor, CSF (critical success factors) yang diyakini adalah model, jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya manufaktur yang efisien. Sebagai contoh misalnya sebagai berikut CSF dari industri asuransi jiwa adalah pengembangan personil manajemen agen, pengendalian personil administratif, dan inovasi menciptakan produk produk asuransi.
2.      Management by Exception (MBE).
Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual. Sehingga informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan seperti perangkat lunak EIS yang dapat mengidentifikasi perkecualian perkecualian secara otomatis dan membuatnya diperhatikan oleh eksekutif.
3.      Model Mental.
Peran utama EIS adalah membuat sintesis, atau menyarikan data dan informasi bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut pemampatan informasi (information compression) dan menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan.
Tahun 1973, P.N. Johnson – Lavid menciptakan istilah model mental, yakni “memungkinkan perorangan untuk membuat penilaian dan perkiraan, untuk memahami fenomena, untuk memutuskan tindakan yang perlu diambil dan untuk mengendalikan pelaksanaannya dan di atas semuanya untuk mengalami kejadian melalui pengganti (proxy).

2.    Evolusi Sistem Informasi Perusahaan

Dimulai dengan ide untuk membuat suatu tempat penyimpanan yang dapat diakses oleh seluruh resource yang ada di dalam perusahaan.
Tahun 1960, Sistem Pengolahan Transaksi Berevolusi menjadi:
§  Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Alasan penggunaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) karena para manajer tidak puas hanya menghitung apa yang telah terjadi di dalam bisnis, mereka ingin mengendalikan bisnis di masa depan.
§  Sistem Pencatatan Kebutuhan Material (MRP).
MRP pertama kali dikembangkan di area manufaktur untuk mengawasi permasalahan pengendalian persediaan yang rumit.
§  MRP II
·      Menyatukan proses bisnis yang sebelumnya dipandang sebagai proses-prosesyang terpisah. Menyatukan berbagai proses berarti mengintegrasikan berbagai sistem Informasi terpisah untuk proses tersebut.
·      Menggambarkan perubahan pola pikir manajemen untuk memperlakukanberbagai proses yang terpisah tetapi berkaitan erat sebagai satu kesatuan. Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan seluruh sistem informasimengenai berbagai proses di dalam batas perusahaan dikonsolidasi.

§  Penerapan Sistem Informasi Perusahaan

Terdapat 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan ketika memulai untuk menerapkanSistem Informasi Perusahaan (EntIS), yaitu:
1.      Pemilihan penjual perangkat lunak,
2.      Pelatihan pemakai,
3.      Pendekatan peralihan.

§  Kegagalan Sistem Informasi Perusahaan

Kegagalan Sistem Informasi Perusahaan mencakup proyek yang ditinggalkan sebelum penerapannya, sehingga organisasi kembali menggunakan sistem informasi perusahaan terdahulu.
Langkah-langkah yang dapat diambil organisasi untuk meminimalkan kemungkinan kegagalan sistem informasiperusahaan:
1.         Mengerti kerumitan organisasi.
2.         Mengenali proses yang dapat menurun nilainya bila standarisasi dipaksakan.
3.         Mencapai konsensus dalam organisasi sebelum memutuskan untukmenerapkan sistem informasi perusahaan.

§  Sistem Informasi Perusahaan dan Web

1.    Kemudahaan Penggunaan
·         Web browser umum digunakan oleh pekerja kantor serta memiliki interface yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
·         Komunikasi ke pelanggan atau mitra bisnis melalui web browser membuat perangkat lunak ERP tidak perlu dipasang pada komputer organisasi.
·         World Wide Web dapat menyediakan Web portal tempat umum dimana para pengunjung web dapat menjalankan aplikasi dan jasa lain untuk berbagai aplikasi dari penjual ERP.
2.    Masalah Pelanggan
·         Perbedaan metode interaksi bisnis ke bisnis dengan interaksi bisnis kekonsumen dapat menciptakan kesulitan bagi organisasi yang menggunakan aplikasi ERP.
·         Untuk mempermudah masalah, organisasi dapat memilih hanyamemperbolehkan transaksi bisnis ke bisnis untuk berhubungan dengan sistem informasi perusahaan mereka.

§  Masa Depan Sistem Informasi Perusahaan

Pertumbuhan industri ERP lebih dari 30 persen per tahun, sehingga sulit untuk membuat prediksi ke masa depan.
Ada dua arah yang sedang ditempuh industri tersebut untuk membuat prediksi ke masa depan, yaitu:
·         Pengembangan sistem informasi perusahaan yang lebih cepat.
·         Perubahan yang lebih luas dari perencanaan sumber daya perusahaan menjadi manajemen sumber daya perusahaan (gerakan untuk merencanakan dan mengendalikan berbagai proses bisnis dengan mengendalikan deskripsi proses dan data).



Peran Eksekutif dan Kebutuhan Informasi
Beberapa pandangan tentang apa yang dilakukan eksekutif :
Dalam menjalankan peran sebagai eksekutif, baik itu dalam perusahaan atau dimanapun setiap eksekutif memiliki caranya sendiri-sendiri dalam menjalankan peran dan tugasnya untuk mencapai sebuah tujuan yang ingin dituju dan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan yang terdapat didalamnya. Berikut ini beberapa pandangan mengenai peran dan tugas dari eksekutif menurut beberapa pakar :
1.      Menurut Henri Fayol, semua manajer melakukan fungsi-fungsi manajemen yang sama: merencanakan, mengorganisasikan, menyusun staf,  mengarahkan dan mengendalikan. Perencanaan sangat ditentukan pada tingkat eksekutif, sedangkan fungsi-fungsi lain oleh tingkat yang lebih rendah.
2.      Peran-peran manajerial Mintzberg, semua manajer melakukan semua peran, tetapi orientasinya berbeda untuk tiap tingkatan. Salah satu peran  keputusan  adalah  negotiator.  Salah  satu  contoh,  seorang manajer  puncak  berunding  dalam  menggabungkan  usaha  (merger), dan manajer tingkat bawah/rendah berunding tentang tanggal penerimaan dengan pemasok.
3.      Agenda dan jaringan Kotter, menurut Prof. John P. Kotter dari Harvard para eksekutif mengatasi tantangan pekerjaan mengikuti strategi tiga tahap :

·         Menetapkan agenda tujuan yang harus dicapai perusahaan (panjang, mencegah, dan jangka pendek),
·         Membangun jaringan kerjasama diantara orang-orang yang harus menyelesaikan agenda  tersebut,
·         Menetapkan lingkungan norma dan nilai yang tepat sehingga anggota jaringan dapat bekerja mencapai agenda itu.
Pikiran  manajer  sering  dipandang  sebagai  black  box,  yang tidak boleh dibuka. Menurut Prof. Daniel J. Isenberg dari Harvard, bahwa eksekutif berpikir mengenai dua kelompok umum masalah, bagaimana membuat  sesuatu  dilaksanakan  dan  bagaimana  menangani  sejumlah kecil masalah utama atau sasaran umum. Seorang eksekutif sering melompat  dari  definisi  masalah  ke  penerapan  solusi  dan  kemudian kembali ke evaluasi alternatif. Eksekutif memang sering membuat keputusan  rasional,  tetapi mungkin  tidak selalu merupakan  hasil dari mengikuti serangkaian langkah-langkah yang terdefinisikan secara baik dalam urutan yang sama.

Kebutuhan Informasi Eksekutif yang Unik
Eksekutif memiliki tanggung jawab yang unik dan terlibat dalam proses berpikir yang unik, mereka juga memiliki kebutuhan informasi yang unik. Ada 2 penelitian mengenai penggunaan informasi oleh eksekutif.
·         Penelitian Mintzberg; orang pertama melakukan penelitian formal mengenai  kebutuhan  informasi  eksekutif.  Ada  5  kegiatan  dasar yang membentuk waktu CEO – tugas administrasi (desk work) 22%, panggilan telepon 6%, pertemuan tak terjadwal 10%, pertemuan terjadwal 59%, dan kunjungan 3%.
Penelitian Jones dan McCleod; penelitian mengenai arus informasi masuk  dari  5 eksekutif.  Para  eksekutif  tersebut  mencakup  CEO suatu rangkaian toko pengecer, CEO suatu bank, presiden direktur suatu perusahaan asuransi, wakil presiden direktur keuangan, dan wakil presiden direktur perpajakan.
Peranan Eksekutif Dalam Perusahaan
   Dalam membangun suatu sistem informasi untuk eksekutif, adalah penting bagi kita untuk  mengerti apa itu eksekutif dan tugas serta peranan dari pada eksekutif itu sendiri.
   Kata ‘eksekutif” berasal daari bahasa Inggris to execute yang  artinya menjalankan atau melaksanakan. Namun dalam perkembangan ilmu manajemen dewasa ini ada berbagai pengertian tentang eksekutif yang timbul. Menurut Mc Leod (1996,p156) , istilah eksekutif digunakan untuk mengidentifikasikan  manajer yang berada pada level atas suatu  stuktur organisasi, yang mempunyai pengaruh kuat
pada organisasi. Pengaruh ini dilakukan melalui penentuan rencana strategis dan penerapan kebijakan perusahaan. Seorang eksekutif adalah seorang yang karena diangkat atau ditunjuk untuk menduduki jabatan kepemimpinan tertentu di dalam organisasi, mempunyai hak dan wewenang untuk  menggerakkan sekelompok orang lain atau bawahan. Bawahan inilah yang sesungguhnya bertanggung jawab untuk melaksanakan berbagai kegiatan operasional organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang bersangkutan.
   Seorang eksekutif memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat besar dan berat dalam usahanya mengendalikan dan mengemudikan organisasi yang dipimpinnya. Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang eksekutif sehari-hari adalah :
·         Memberikan visi
·         Membuat keputusan
·         Mendiagnosa dan memecahkan masalah
·         Melaksanakan negosiasi
·         Menyadarkan dan meyakinkan bawahan
Seorang eksekutif dalam tugasnya sebagai pengambil keputusan dan membuat perencanaan dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama adalah meng identifikasikan adanya ,masalah dan/atau peluang. Tahap  kedua adalah keputusan apa yang harus di ambil dan mengatasi hal tersebut.

1.      Sistem Informasi Eksekutif (SIE) / Executive Information Systems (EIS)
    Sistem informasi eksekutif adalah suatu sistem yang menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan, di mana informasi tersebut dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian (Mc Leod, 1996,p196). Sedangkan menurut Turban ( 1993, p394), EIS adalah sistem informasi berbasiskan komputer yang menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh para eksekutif, dimana sistem ini menyediakan akses yang cepat  pada informasi yang tepat waktu dan akses lansung kepada laporan-laporan manajemen. EIS sangat user friendly , didukung oleh grafik-grafik dan menyediakan laporan-laporan pengecualian (execeptions reoprt) serta kemampuan drill-down. EIS ini juga mudah dihubungkan dengan pelayan informasi on-line  dan electronic mail.
EIS difokuskan terhadap penyediaan informasi sesuai dengan spesifikasi end-user, status access terhadap penggunaan time series data  untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) dan terhadap penggunaan secara terintegrasi dari informasi eksternal untuk memberikan suatu konteks dunia yang sebenarnya terhadap data korporat internal. Secara keseluruhaan penekanan EIS adalah untuk  menghemat waktu  dan  tenaga user eksekutif dalam mendapatkan informasi yang merupakan bagian penting dari pekerjaan dan tanggung jawab pengambilan keputusan mereka.
Saran-saran untuk Memperbaiki Sistem Informasi Eksekutif.
Eksekutif  harus  mengambil  langkah-langkah  untuk meningkatkan peran komputer dalam sistem informasi mereka. Ada 5 langkah yang bisa dilakukan:
1.      Mencatat transaksi-transaksi informasi yang masuk: Data dapat dimasukkan dalam database dan dapat disiapkan laporan yang memungkinkan eksekutif menjawab setiap pertanyaan.
2.      Merangsang sumber-sumber yang bernilai tinggi: Dengan teridentifikasinya sumber-sumber bernilai tinggi, eksekutif kemudian dapat bertindak untuk memudahkan komunikasi sumber-sumber tersebut.
3.      Memanfaatkan peluang: Jika sepotong informasi yang baik datang eksekutif harus meraihnya.
4.      Menyesuaikan sistem pada perorangan: Sesuai penelitian Jones dan McCleod, tiap eksekutif memiliki gaya pengumpulan informasi yang unik.
5.      Memanfaatkan teknologi: Eksekutif umumnya berpikiran terbuka mengenai sistem informasi mereka dan akan mempertimbangkan cara apapun untuk memperbaikinya.



Karakteristik dan kemampuan sistem, Sistem Informasi Perusahaan
Karakteristik Sistem Informasi Perusahaan adalah
1.      Sistem Informasi Perusahaan ditujukan sebagai sebuah sistem yang berbasis komputer untuk melakukan integrasi dan koordinasi dalam semua tugas di dalam sebuah perusahaan.
2.      Sistem Informasi Perusahaan, dirancang sedemikian rupa sehingga dapat membantu para eksekutif dalam menjalankan tugasnya dengan mudah dengan sudah terintegrasi dan terkoordinasinya setiap unit tugas yang dibutuhkan perusahaan.
3.      Dalam proses kerja atau peran dari sebuah sistem informasi perusahaan, sistem informasi perusahaan berperan atau memiliki tugas sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang sifatnya interaktif sehingga digunakan sebagai acuan atau patokan sehingga para eksekutif di dalam perusahaan dapat menjalankan tugasnya dengan mudah.
4.      Sistem Informasi Perusahaan dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas yang bersifat interaktif serta kemampuan penerjemahaan yang baik / mudah untuk dimengerti.
Karakteristik EIS
EIS memiliki beberapa karakteristik khusus yang membedakan dengan aplikasi software lainnya Daftar dari karakteristik tersebut tercantum dalam tabel 3. Suatu penerapan EIS  yang berhasil akan meminimalkan penggunaan laporan-laporan hard-copy, namun tetap memberikan  informasi-informasi yang paling mutakhir kepada eksekutif. Dengan EIS, informasi yang kualitatif dapat diperoleh tanpa penggunaan banyak kertas.

Fungsi dari Utama SIE
Menurut Thierauf SIE harus mampu menyajikan beberapa sarana sbb : 
1.      Sarana presentasi informasi yang memiliki fungsi untuk :
a.  Menyajikan data rutin  dan merinci suatu informasi (Drill Down)
Menampilkan ringkasan informasi yang paling detil ke bawah secara rinci dan  interaktif lansung di monitor dengan menggabungka dua teknologi informasi yaitu database terpusat dan menu pilihan yang dimanis. Dalam implementasi Sistem Informasi Eksekutif lansung memasuki pelaporan global, tapi jika seorang eksekutif menginginkan informasi yang lebih rinci, maka drill down ini dapat dimanfaatkan .
b. Pemantauan kecenderungan (Trend Monitoring)
Memberikan informasi tentang perbedaan informasi  yang perlu diperhatikan dan tidak. Dengan trend monitoring eksekutif dapat melihat informasi yang paling berkaitan dan berurutan sesuai waktunya (kronologis) sehingga eksekutif mampu  mengikuti perkembangan trend yang berlaku.
c. Laporan pengecualian (Exception Report)
Menyajikan informasi tentang penyimpangan standar yang telah  terjadi. Laporan ini dibuat secara dinamis dengan menggunakan model yang ada dibentuk parameter-parameter yang dapat secara fleksibel bergerak sesuai parameter yang diinginkan. Laporan ini membantu eksekutif secara otomatis untuk mengarahkan masalah  yang dihadapi dan menganalisa semua masalah dan penyimpangan yang ada. Eksekutif tidak perlu menelusuri sendiri setiap detil laporan untuk mengetahui adanya suatu penyimpangan.
d. Mutimedia analisa
Analisa ini mempermudah pembacaan informasi dan pengambilan keputusan dengan berbagai sudut pandang.
2.      Sarana pembentukan keputusan (Decision Support System), yang dapat membantu efsekutif dalam :
·         Menjelaskan dan menjabarkan penyimpangan/kekecualian yang terjadi.
·         Membentuk suatu model sistem.
·         Melihat hal-hal yang mungkin bersifat subyektif dari informasi yang diterimanya.

3.      Sarana sistem permintaan secara multi dimensi ( Multi Dimension Query) dan Multi Dimensi dengan Time Series Data.
Tujuannya adalah :
  1. Informasi database dibentuk menjadi Matriks Multidimendian (2 dimensi, ….n dimensi).
  2. Matriks multidimensi dapat dibuat dalam bentuk Sistem Waktu Berseri tertentu (Time Series).
  3. Mempermudah pembacaan informasi dan pengambilan keputusanm karena informasi sudah dalam bentuk Matriks dan per periodik waktu.

Konsep-konsep dasar Manajemen EIS.
    Konsep EIS dibangun atas konsep dasar manajemen. Konsep-konsep yang akan dibahas adalah Critical Success Factors (CFSs) atau Faktor-faktor Penentu Keberhasilan. Management by Exception (MBE), dan Mental Models (McLeod,1996,p169-171).
·         Management by Exception.
Tampilan layar yang digunakan oleh eksekutif sering menyertakan  management by exception yaitu perbandingan antara kinerja yang dianggarkan dengan kinerja aktual. Perangkat lunak EIS bisa mengidentifikasikan perkecualian-perkeculian secara otomatis dan membuatnya diperhatika oleh eksekutif.

·         Mental Models.
Peran utama EIS adalah membuat sintesa  atau menyarikan data dan informasi bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini sering disebut pemampatan informasi (information compression) daan menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan. Istilah ini diciptakan oleh P.N Johnson Laird. Dalam bukunya tahun 1973, ia menjelaskan bahwa model tersebut “memugkinkan perorangan untuk membuat penilaian dan perkiraan, untuk memahami  fenomena,   untuk memutusakan tindakan yang perlu diambil dan untuk mengendalikan pelaksanaannya, dan di atas semuanya untuk  mengalami kejadian melalui pengganti (McLeod,1996,p171).

·         Critical  Success Factors (CSFs).
Metode CFS ini cocok digunakan untuk menentukan kebutuhan informasi tingkat strategis yaitu khususnya pada waktu mengembangkan sistem pelaporan manajemen, DSS dan EIS. CFS merupakan sejumlah kecil tujuan-tujuan operasional yang mudah di identifikasikan, dibentuk oleh industri, perusahaan, manajer atau pengambilan keputusan dan lingkungan yang dapat mempengaruhi keberhasilan perusahaan atau organisasi.
CFS merupakan hasil analisis manajemen terhadap tujuan tertentu yang diajukan dalam bentuk penetapan elemen kritis dalam jumlah yang tidak banyak (umum antara 5 dan 8) agar tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif. Pada prakteknya, sejumlah elemen kritis dibuat untuk mengidentifikasikan tindakan utama yang diperlukan untuk mencapai tujuan. CFS lebih diarahkan pada target sementara yang merupakan langkah essensial atau prakondisi pada pencapaian tujuan jangka panjang.
Prinsip dari metode ini ialah informasi yang dibutuhkan oleh organisasi ditentukan oleh beberapa faktor strategis yang bersifat kritis yang diketahui oleh para manajer puncak atau pengambilan keputusan strategis. Sering kali CFS didefinisikan sebagai aspek/ faktor yang mempengaruhi hidup matinya organisasi.
Merancang CFS kemudian membuat keputusan manajerial paling tidak membutuhkan informasi yang relevan dengan indikator kunci yang mengukur performansi organisasi. CFS diyakini dapat membantu keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya.
Pendapat Rockart yang dikutip  oleh Martin (1990,p87), mendefinisikan Criticaal Success Factors (CFSs) atau Faktor-faktor Penentu Keberhasilan sebagai sebagian area-area kritis yang harus berjalan benar supaya suatu bisnis dapat  berjalan lancar.
Sebagaimana tujuan bisnis, CFS selalu berubah setiap waktu. Hal  ini berimplikasi pada perubahan kebutuhan sistem informasi dan prioritas aktivitas manajemen. Sehingga dalam kurun waktu yang relatif pendek CFS suatu organisasi harus segera ditinjau ulang  oleh pihak manajemen seiring dengan perubahan pada kondisi internal maupun eksternal organisasi.

5 . MODEL EIS
   Konfigurasi EIS berbasis komputer biasanya meliputi satu komputer PC. Dalam perusahaan besar, komputer PC tersebut dihubungkan dengan komputer yang mempunyai kapasitas memory dan data besar dan kelengkapan akses secara cepat, seperti yang tampak pada gambar. Komputer eksekutif itu secara langsung berfungsi sebagai executive worstation dan dilengkapi dengan media penyimpanan sekunder dalam bentuk harddisk yang menyimpan database eksekutif. Database eksekutif ini menyimpan data dan informasi yang telah diproses sebelumnya oleh komputer sentral perusahaan.
   Seorang eksekutif  bisa memilih dari menu  untuk menghasilkan tampilan layar  yang telah disusun sebelumnya (preformatted), atau untuk melakukan sejumlah kecil pemrosesan. Sistem ini juga memungkinkan pemakai menggunakan sistem pos elektronik perusahaan dan mengakses data dan informasi lingkungan (informasi eksternal). Dan disini dibutuhkan personil pendukung EIS yang memasukkan berita terbaru dan penjelasan informasi.

           Tabel kelebihan dan kekurangan penggunaan SIE
Kelebihan
Kekurangan
·         Mudah untuk digunakan eksekutif tingkat atas
·         Pengoperasian tidak membutuhkan pengetahuan komputer yang ekstensif
·         Menyediakan informasi summary perusahaan secara tepat waktu
·         Menyediakan pemahaman yang lebih baik terhadap informasi
·         Menyaring data untuk manajemen waktu yang lebih baik.
·         Menyediakan sistem untuk tracking informasi yang semakin meningkat
·          
·     Fungsi yang terbatas
·     Tidak bisa melakukan perhitungan yang kompleks
·     Sulit untuk mengkuantifikasikan manfaat dari implementasi SIE
·     Bisa mengakibatkan kelebihan informasi bagi banyak eksekutif
·     Sistem bisa menjadi terlalu besar untuk dikelola
·     Sulit dalam menjaga data tetap mutakhir
·     Data input requirements tambahan seringkali kurang diperhitungkan.
·     Memberikan masalah  data security




·         Perbedaan Sistem Informasi  Manajemen (SIM), Sistem Pendukung Keputusan (DSS)/DSS dengan Sistem Informasi Eksekutif (EIS).
   Secara prinsip  Sistem Informasi Eksekutif dimana EIS dirancang untuk membantu eksekutif atau manajer senior untuk melakukan pemantauan terhadap perencanaan strategis perusahaan maupun untuk membantu dalam melakukan perencanaan strategis di masa yang akan datang, sedangkan SIM merupakan sistem yang dirancang untuk menangani dan membantu  manajer menengah  dalam menjalankan fungsi perencanaan , pengendalian dan pengambilan keputusan dengan menyampaikan laporan-laporan yang dihasilkan secara periodik. Sedangkan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) adalah tipe lain dari pada sistem informasi komputer yang dirancang untuk mendukung dan meningkatkan proses pengambilan keputusan. Akan semakin banyak pengguna komputer yang akan semakin mengenal DSS karena sistem ini dikembangkan sebagai suatu alat bagi  manajer tingkat menengah sampai bawah dan analisis sistem. DSS ini dikembangkan untuk mendukung keputusan dari tingkat menengah ke atas, sedangkan EIS berkonsentrasi pada tingkat manajemen paling atas.
   Walaupun baik EIS maupun DSS dirancang untuk  mendukung dan meningkatkan proses pengambilan keputusan, tipe keputusan aktual yang dibuat oleh seorang eksekutif berbeda dari yang dibuat oleh manajer tingkat menengah. EIS dapat  dianggap sebagai suatu  sistem yang menyediakan informasi untuk membantu memformulasikan query intelijen yang kemudian bisa dilanjutkan ke DSS. Suatu analisis yang terinci kemudian bisa dilakukan dengan menggunakan DSS, yang dilakukan oleh seorang analisis bukan eksekutif. Maksud dari EIS adalah untuk memberi kesempatan bagi  eksekutif untuk mengenali organisasi tersebut secara keseluruhan dan bukan  hanya suatu area tertentu. DSS itu sendiri seringkali  menyediakan suatu informasi yang sangat rinci untuk membantu menganalisis masalah di suatu area/departemen tertentu. Perbedaan penting lainnya adalah bahwa data eksternal yang diperoleh dari database on-line dan juga data internal akan diuji bersama-sama untuk menjawab  suatu query dari EIS. Sedangkan DSS biasanya kurang memberikan penekanan pada data eksternal dalam proses pengambilan keputusannya. Perbedaan lainya adalah bahwa EIS memberikan terutama hanya informasi-informasi rangkuman (summary). EIS ini memberikan rinciannya melalui kemampuan drill-down. Sedangkan DSS akan berusahan untuk menampilkan semua rincian yang terkait ke analisis masalah secara bersamaan pada pertama kalinya.

·         Hubungan antar tipe Sistem  Informasi
Empat macam tingkat sistem informasi yaitu :
1.      Sistem Informasi tingkat Operasional (Operasional Level Systems).
Sistem informasi yang  memonitor aktivitas dan kegiatan informasi ditingkat dasar. Misalnya :  pengeluatan uang kas, daftar pemesanan dari salesman dan sebagainya.
2.      Sistem Informasi Tingkat Pengetahuan (Knowledge Level Systems)
Sistem informasi yang mendukung dan menyediakan pengetahuan dan data pekerjaan di dalam sebuah perusahaan.
3.      Sistem Informasi Tingkat Manajemen  (Management Level  Systems.)
Sistem Informasi yang mendukung pengawasan (monitoring), pengontrolan, pengambilan keputusan dan aktivitas administrasi dari manajer menengah (middle manager).
·      Sistem Informasi Tingkat Strategi (Strategic Level Systems).
Sistem informasi yang mendukung aktivitas perencanaan jangka panjang yang disusun oleh manajer senior.
            Untuk memperjelas hubungan antar tingkat daan tipe sistem informasi  maka pada gambar 2, dapat dilihat hubungan antara tingkat sistem informasi, tipe sistem informasi dan pengguna sistem informasi.         

Type of Information System

Focus

Expert Systems

Knowledge – from experts

Decision support systems

Decision – interactive support

Executive information systems

Information – for executives

Management information systems

Information – for managerial end users

Transaction processing systems

Data – from business operations

 

Ada 6 tipe utama dari sistem informasi tersebut yaitu :
1.      Sistem Pemrosesan Transaksi/ Transaction Processing Systems (TPS)
Sistem terkomputerisasi yang menampilkan dan menyimpan transaksi harian yang rutin yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan.
2.      Sistem Otomasi Kantor / Office Automation Systems (OAS)
Sistem komputer, seperti work processing, electronic mail systems dan scheduling system yang didisain untuk meninkatkan produktivitas dari pekerja pengumpul data di dalam kantor.
3.      Sistem Informasi Manajemen / Management Information Systems
Sistem komputer yang menangani dan membantu manajer menengah dalam menjalankan fungsi perencanaan, pengontrolan dan pengambilan keputusan dengan cara menyimpukan data yang bersifat rutin dan menyampaikannya dalam bentuk laporan yang dapat di mengerti.
4.      Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support Systems (DSS)
Sistem komputer yang mengkombinasikan data, model analisis dan statistik dengan tren yang berlaku untuk membantu pengambilan keputusan yang bersifat semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur.
5.      Sistem Informasi Eksekutif / Executive Information Systems (EIS)
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pengambilan keputusan yang bersifat tidak terstruktur dengan bantuan gambar dan komunikasi.



Soft Informasi dalam Sistem Informasi
Komponen 
Komponen dari sebuah EIS dapat tergolong seperti:
 
Perangkat keras (Hardware) 
           Ketika membicarakan tentang perangkat keras untuk satu lingkungan EIS, kita harus memfokuskan pada perangkat keras yang dibutuhkan pertemuan eksekutif. Eksekutif harus diletakkan yang pertama dan kebuthan eksekutif harus didefinisikan sebelum perangkat keras dapat terpilih. Perangkat keras komputer dasar diperlukan untuk suatu EIS meliputi empat komponen: (1 ) Input data – masukkan alat. Alat ini mengijinkan eksekutif untuk memasuki, verifikasi, dan perbaharui data dengan seketika; (2 ) unit pusat proses(CPU), yaitu daging buah karena ini mengontrol komponen mesin komputer yang lain; (3 ) file penyimpanan Data. Eksekutif dapat mempergunakan ini terpisah untuk menyimpan keterangan bisnis berguna, dan bagian ini juga membantu eksekutif mencari keterangan informasi bisnis historis dengan mudah; (4 ) output device, sediakan yang satu rekaman visual atau permanen untuk eksekutif menyimpan atau membaca. Alat ini meyerahkan ke visual output device atau printer. Sebagai tambahan, dengan kedatangan dari daerah jaringan lokal(LAN), beberapa produk EIS untuk terhubung jaringan stasiun-kerja jadi siap. Sistem ini memerlukan dukungan dan hardware komputer tidak begitu mahal. Mereka juga meningkat akses dari keterangan EIS untuk banyak pengguna yang lain dengan suatu perusahaan.


Perangkat lunak (Software)
Memilih sesuai perangkat lunak penting untuk mendisain satu `EIS` yang efektif. Oleh sebab itu, komponen perangkat lunak dan bagaimana mereka mengintegrasikan data ke dalam suatu sistem sangatlah penting. Perangkat lunak dasar diperlukan untuk sutau `EIS` meliputi.
1.      Teks mendasari perangkat lunak. Bentuk paling umum dari teks mungkin mendokumentasikan; 
2.      Database. Database heterogen bercokol pada satu jangkauan spesifik Vendor dan platform komputer buka akses eksekutif pertolongan keduanya internal dan eksternal data; 
3.      Dasar grafis. Grafis dapat mengarahkan volume dari teks dan statistik ke dalam keterangan visuil untuk eksekutif. Jenis grafis yang khas adalah: bagan gugus berkala, sebar diagram, peta, grafis gerak, bagan urutan, dan perbandingan mengorientasi graf (yaitu., bagan balok); 
4.      Dasar model. `EIS` memodelkan mengandung data statistik rutin dan khusus, keuangan, dan analisa kuantitatif lain. 
Barangkali masalah lain untuk eksekutif adalah `chosing` dari satu jangkauan dari sangat tinggi paket software teknis. Kemudahan dari penggunaan, kemampuan reaksi ke eksekutif permintaan, dan harga adalah semua bahan pertimbangan layak. Selanjutnya, ini harus dipertimbangkan apakah paket dapat berlari pada perangkat keras yang sudah ada.

Pengguna Interface 
`EIS` membutuhkan efisiensi untuk mendapatkan kembali data relevan untuk pembuat keputusan, sehingga interface pemakai adalah sangat penting. Beberapa jenis pertemuan dapat tersedia di struktur `EIS`, seperti laporan terjadwal, soal atau jawab, pandu menu, bahasa perintah, bahasa alami, dan input atau output. Kalau eksekutif tidak nyaman dengan keterangan bertanya atau menjawab corak mode, `EIS` sepenuhnya dimanfaatkan. Alat penghubung ideal untuk satu `EIS` akan sederhana untuk mempergunakan dan sangat tinggi lentur, menyediakan kinerja konsisten, mencerminkan eksekutif dunia, dan mengandung keterangan pertolongan. 

Telekomunikasi 
Sebagai desentralisas sedang menjadi kecenderungan saat ini di perusahaan, telekomunikasi akan bermain satu peran sangat penting di dalam terhubung jaringan sistem informasi. Mengirimkan data dari satu tempat ke tempat lain. Sebagai tambahan, telekomunikasi di daklam suatu EIS dapat mempercepat kebutuhan akan akses ke distribusi data.
 
Aplikasi 
`EIS` perbolehkan eksekutif untuk menemukan suatu data sesuai dengan kriteria didefinisikan pengguna dan meningkatkan keterangan mendasari pengertian yang mendalam dan pemahaman. Tidak sama dengan satu presentasi management information sistem tradisional, `EIS` dapat mencirikan di antara penting dan jarang data terpakai, dan jejaki aktivitas berbeda kritis kunci untuk eksekutif, keduanya yang sangat menolong di dalam mengevaluasi kalau perusahaan sedang menjumpai obyektif perusahaannya. Setelah menyadari keuntungannya, orang-orang telah menerapkan `EIS` pada beberapa area, terutama, di pabrikasi, pemasaran, dan biayai area.

Pabrikasi 
            Pada dasarnya, memproduksi menjadi perubahan bentuk bahan baku ke dalam barang jadi yang akan dijual, atau proses intermediate menyertakan produksi atau penyelesaian semi-manufactures. Ini adalah satu Branch besar dari industri dan dengan penghasilan sekunder. Membuat kontrol operasional fokuskan pada operasi sehari-hari, dan ide pusat dari proses ini adalah efektivitas dan efisiensi. Untuk menghasilkan managerial yang penuh arti dan keterangan operasional untuk mengontrol operasi pabrikasi, eksekutif harus membuat perubahan pada keputusan berjalan.
EIS menyediakan evaluasi dari Vendor dan pembeli, evaluasi dari membeli materi dan bagian, dan analisa dengan area pembelian kritis. Oleh sebab itu, eksekutif dapat mengatur dan menelaah operasi pembelian secara efektif dengan EIS. Sebagai tambahan, karena perencanaan produksi dan kontrol menyesuaikan dengan berat pada datanya pabrik berlandaskan dan komunikasinya dengan sepenuh membuat pekerjaan pusat, EIS juga menyediakan satu pendekatan untuk meningkatkan perencanaan produksi dan kontrol. 

Pemasaran 
            Pada satu organisasi, eksekutif pemasaran peran adalah untuk menciptakan masa depan. Bea utama mereka sedang mengatur sumber daya pemasaran tersedia untuk menciptakan satu lebih perdagangan berjangka efektif. Untuk ini, mereka memerlukan pertimbangan perbuatan sekitar risiko dan ketidak-pastian dari satu proyek dan dampaknya pada perusahaan pada jangka pendek dan jangka panjang. Untuk membantu eksekutif pemasaran di keputusan pemasaran efektif pembuatan, satu EIS dapat teraplikasi.
EIS menyediakan satu pendekatan ke peramalan penjualan, yang yang dapat mengijinkan eksekutif pasar untuk membandingkan penjualan ramalan dengan penjualan masa lalu. EIS juga menawarkan satu pendekatan ke harga produk, yaitu ditemukan di analisa proyek. Eksekutif pasar dapat mengevaluasi harga sebagai terkait ke kompetisi seiring dengan hubungan dari mutu produk dengan harga tertagih. Secara ringkas, Paket software EIS memperbolehkan eksekutif pemasaran untuk memanipulasi data dengan mencari kecenderungan, melaksanakan audit dari data penjualan, dan penjumlahan penghitung, rata-rata, perubahan, perbedaan, atau rasio. Semua fungsi analisa penjualan ini eksekutif pemasaran pertolongan untuk membuat keputusan terakhir. 

Keuangan 
            Satu analisa keuangan adalah salah satu paling penting tahapan ke perusahaan hari ini. Eksekutif (Eddie Bingkaian) perlu mempergunakan rasio keuangan dan analisa arus kas untuk menaksir kecenderungan dan mengambil keuntungan keputusan investasi. Satu EIS adalah satu tanggungjawab mengorientasi pendekatan yang perencanaan terintegrasi atau penganggaran dengan kontrol dari laporan kinerja, dan ini dapat sangat sangat menolong ke eksekutif pendanaan. Pada dasarnya, EIS fokuskan pada tanggung-jawab dengan kinerja keuangan dan ini mengenali kepentingan dari standar biaya dan penganggaran lentur pada berkembang mutu dari keterangan menyediakan bagi seluruh level eksekutif.
EIS perbolehkan eksekutif untuk memfokuskan lebih pada basis jangka panjang dari tahun arus dan berada di luar, yang berarti yang eksekutif bukan saja dapat mengatur satu aliran cukup untuk memelihara operasi arus kecuali juga dapat membayangkan bagaimana caranya memperluas operasi yang direnungkan berlalu tahun datang. Juga, kombinasi dari EIS dan EDI lingkungan dapat menolong manajer kas untuk menelaah struktur keuangannya perusahaan sangat itu cara terbaik dari pembiayaan untuk satu proyek ibukota diterima dapat disimpulkan. Sebagai tambahan, EIS adalah satu alat baik untuk menolong eksekutif ke rasio keuangan ulasan, soroti kecenderungan keuangan dan meneliti sekawanan kinerja dan kompetitornya.




Lahirnya Sistem Informasi Perusahaan / Sistem Informasi Eksekutif
Secara umum, sistem informasi eksekutif dikembangkan seperti mainframe program berbasis komputer. Tujuannya adalah untuk melindungi sekumpulan data dan untuk menyediakan kinerja penjualan atau statistik riset pemasaran untuk membuat keputusan, seperti halnya petugas keuangan, direktur pemasaran, dan petugas eksekutif pemimpin. Obyektif adalah untuk mengembangkan aplikasi komputer itu akan menyoroti keterangan untuk memuaskan eksekutif senior kebutuhan. Secara khas, sebuah EIS menyediakan data hanya perlu untuk mendukung keputusan level eksekutif dari pada data bagi seluruh perusahaan.
Hari ini, aplikasi dari EIS tidak hanya pada hirarki perusahaan, tetapi juga di komputer pribadi pada satu daerah jaringan lokal. EIS sekarang seberangi platform perangkat keras komputer dan mengintegrasikan keterangan menyimpan pada mainframe, mesin komputer pribadi, dan minicomputers. Sebagai beberapa perusahaan jasa klien mengadopsi sistem informasi perusahaan yang terakhir, karyawan dapat mempergunakan komputer pribadi mereka untuk memperoleh akses ke datan perusahaan dan memutuskan data yang adalah relevan untuk pembuatan keputusan mereka. Perbuatan pengaturan ini semua, pengguna mampu untuk menyesuaikan akses mereka ke perusahaan sesuai data dan menyediakan keterangan relevan terhadap keduanya bagian atas dan tingkat yang lebih rendah di perusahaan.



Manajemen Proses Bisnis 


Manajemen proses bisnis ( BPM ) telah disebut sebagai ” holistik manajemen “pendekatan  untuk menyelaraskan organisasiproses bisnis dengan keinginan dan kebutuhan klien. Hal mempromosikan bisnis efektivitas dan efisiensi , sementara berjuang untukinovasi , fleksibilitas, dan integrasi dengan teknologi. BPM berusaha untuk memperbaiki proses secara terus-menerus. Oleh karena itu dapat digambarkan sebagai ” proses optimasi proses. ” Dikatakan bahwa BPM memungkinkan organisasi untuk menjadi lebih efisien, lebih efektif dan lebih mampu daripada perubahan fungsional terfokus, pendekatan manajemen hirarkis tradisional. Proses ini sangat penting untuk setiap organisasi,  karena mereka dapat menghasilkan pendapatan dan sering mewakili proporsi yang signifikan dari biaya. Sebagai pendekatan manajerial, BPM melihat proses sebagai aset strategis dari suatu organisasi yang harus dipahami, dikelola, dan ditingkatkan untuk memberikan nilai tambah produk dan layanan kepada klien. Yayasan ini mirip lainnya Total Quality Management atau Peningkatan Proses Kontinyu metodologi atau pendekatan. BPM melangkah lebih jauh dengan menyatakan bahwa pendekatan ini dapat didukung, atau diaktifkan, melalui teknologi untuk memastikan kelangsungan hidup pendekatan manajerial pada saat stres dan perubahan. Bahkan, BPM menawarkan sebuah pendekatan untuk mengintegrasikan “kemampuan perubahan” organisasi yang bersifat manusia dan teknologi. Dengan demikian, banyak artikel BPM dan pakar sering mendiskusikan BPM dari salah satu dari dua sudut pandang: orang dan / atau teknologi.
BPM atau Business Process Management sering disebut  sebagai ‘Manajemen oleh Proses Bisnis’. Istilah “bisnis” dapat membingungkan seperti yang sering dikaitkan dengan pandangan hirarkis (berdasarkan fungsi) dari sebuah perusahaan. Oleh karena itu lebih baik untuk mendefinisikan BPM sebagai “manajemen perusahaan melalui proses”. Dengan menambahkan BPM arti kedua ‘Manajemen Kinerja Usaha’ digunakan oleh Pr Scheer  dalam artikelnya “Advanced BPM Assessment”,  BPM sehingga dapat didefinisikan sebagai “manajemen kinerja perusahaan melalui proses”. Dan itu definisi ini tegas berorientasi pada kinerja yang dipilih.  Dominique Thiault, dalam Mengelola Kinerja Melalui Proses Bisnis  mendefinisikan BPM sebagai metode manajemen melalui-proses yang membantu untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam lingkungan yang semakin kompleks dan selalu berubah. Manajemen melalui proses adalah metode manajemen berdasarkan dua tingkat logis: proses tata kelola dan manajemen proses :
§  Proses pemerintahan adalah semua kegiatan pemerintahan perusahaan yang, dengan cara mengalokasikan pada proses, bekerja menuju mencapai tujuannya, yang keduanya operasional dan kemajuan terkait.
§  Proses manajemen adalah semua kegiatan pengelolaan suatu proses yang bekerja untuk mencapai tujuan yang dialokasikan untuk proses ini.

 

Perubahan BPM

Secara kasar, ide proses bisnis tradisional seperti konsep tugas , departemen , produksi , dan output . Manajemen dan pendekatan perbaikan sejak 2010 , dengan definisi formal dan pemodelan teknis, telah ada sejak awal 1990-an (lihat pemodelan proses bisnis ). Perhatikan bahwa TI masyarakat sering menggunakan istilah “proses bisnis” sebagai sinonim dengan manajemen middlewareproses, atau sebagai sinonim dengan mengintegrasikan perangkat lunak aplikasi tugas. Sudut pandang ini mungkin terlalu ketat – keterbatasan yang perlu diingat ketika membaca rekayasa perangkat lunak makalah yang merujuk kepada “proses bisnis” atau “pemodelan proses bisnis”.
Meskipun BPM awalnya difokuskan pada otomatisasi proses bisnis dengan menggunakan teknologi informasi, sejak saat itu telah diperpanjang  untuk mengintegrasikan proses manusia-driven di mana interaksi manusia berlangsung secara seri atau paralel dengan penggunaan teknologi. Sebagai contoh (dalam alur kerja sistem), ketika langkah-langkah individu dalam proses bisnis memerlukan penggelaran intuisi manusia atau penilaian, langkah-langkah ini ditugaskan kepada anggota sesuai dalam organisasi.
Bentuk yang lebih canggih seperti manajemen interaksi manusia berada dalam interaksi yang kompleks antara pekerja manusia dalam melakukan tugas workgroup. Dalam hal ini, banyak orang dan sistem berinteraksi dalam terstruktur, ad-hoc cara, dan kadang-kadang benar-benar dinamis untuk menyelesaikan satu ke banyak transaksi.
BPM dapat digunakan untuk memahami organisasi melalui pandangan diperluas yang tidak akan dinyatakan akan tersedia untuk mengatur dan menyajikan, seperti hubungan antara proses. Ketika dimasukkan dalam model proses, hubungan ini memberikan laporan lanjutan dan analisis. BPM dianggap oleh beberapa sebagai tulang punggung manajemen perusahaan konten .
Karena BPM memungkinkan organisasi untuk proses bisnis abstrak dari infrastruktur teknologi, jauh melampaui mengotomatisasi proses bisnis (software) atau memecahkan masalah bisnis (suite). BPM memungkinkan bisnis untuk merespon perubahan konsumen, pasar, dan tuntutan peraturan lebih cepat dari pesaing  – menciptakan keunggulan kompetitif.
Pada 2010 teknologi telah memungkinkan kopling BPM untuk metodologi lain, seperti Six Sigma . Alat BPM memungkinkan pengguna untuk :

§  visi – fungsi menyusun strategi dan proses
§  mendefinisikan – dasar proses atau proses perbaikan
§  Model – mensimulasikan perubahan untuk proses
§  menganalisis – membandingkan berbagai simulasi untuk menentukan perbaikan yang optimal
§  meningkatkan – memilih dan menerapkan perbaikan
§  Kontrol – menyebarkan implementasi ini dan dengan menggunakan user-defined dashboard memantau peningkatan real time dan memberi makan informasi kinerja kembali ke dalam model simulasi dalam persiapan untuk iterasi perbaikan berikutnya
§  re-engineer – merubah proses dari awal untuk hasil yang lebih baik

Hal ini membawa serta manfaat yang dapat mensimulasikan perubahan proses bisnis berdasarkan data kehidupan nyata (bukan hanya pada pengetahuan diasumsikan). Juga, kopling BPM metodologi industri memungkinkan pengguna untuk terus merampingkan dan mengoptimalkan proses untuk memastikan bahwa itu disetel untuk kebutuhan pasar.
Pada 2012 penelitian tentang BPM telah membayar meningkatkan perhatian terhadap kepatuhan proses bisnis. Meskipun aspek kunci dari proses bisnis adalah fleksibilitas, sebagai proses bisnis secara terus menerus perlu beradaptasi dengan perubahan lingkungan, sesuai dengan strategi bisnis, kebijakan dan peraturan pemerintah juga harus dipastikan. Aspek kepatuhan di BPM sangat penting bagi pemerintah organisasi. Pada 2010 pendekatan BPM dalam konteks pemerintah sangat fokus pada proses operasional dan representasi pengetahuan. [ 8 ] Meskipun ada banyak studi teknis pada proses bisnis operasional baik di masyarakat dan di sektor swasta, peneliti jarang diambil kegiatan kepatuhan hukum dalam rekening, misalnya proses pelaksanaan hukum di badan-badan publik-administrasi.

 



BPM-siklus hidup


Kegiatan pengelolaan proses bisnis dapat dikelompokkan menjadi enam kategori: visi, desain, pemodelan, pelaksanaan, pemantauan, dan optimasi.

Fungsi yang dirancang di sekitar visi strategis dan tujuan dari suatu organisasi. Setiap fungsi terpasang dengan daftar proses. Setiap kepala fungsional dalam suatu organisasi bertanggung jawab untuk set tertentu proses terdiri dari tugas-tugas yang harus dilaksanakan dan dilaporkan sesuai dengan yang direncanakan. Beberapa proses dikumpulkan untuk fungsi prestasi dan beberapa fungsi dikumpulkan untuk mencapai tujuan organisasi.

 

Desain


Proses Desain meliputi baik identifikasi proses yang ada dan desain “to-be” proses. Bidang fokus termasuk representasi dari aliran proses, faktor-faktor di dalamnya, alert & pemberitahuan, escalations, Standar Operasional Prosedur, Service Level Agreements, dan tugas serah mekanisme.
Desain yang baik mengurangi jumlah masalah selama masa proses. Apakah atau tidak proses yang ada dianggap, tujuan dari langkah ini adalah untuk memastikan bahwa desain teoritis yang benar dan efisien disiapkan.
Peningkatan diusulkan bisa dalam manusia ke manusia, manusia ke sistem, dan alur kerja sistem-ke-sistem, dan mungkin menargetkan regulasi, pasar, atau tantangan kompetitif yang dihadapi oleh perusahaan.
Proses yang ada dan desain proses baru untuk berbagai aplikasi akan harus melakukan sinkronisasi dengan demikian tidak akan mempengaruhi bisnis dalam outage besar. Bisnis seperti biasa adalah standar yang harus dicapai ketika desain proses untuk beberapa sistem dianggap.

Modeling


Modeling mengambil desain teoritis dan memperkenalkan kombinasi variabel (misalnya, perubahan sewa atau biaya bahan, yang menentukan bagaimana proses bisa beroperasi dalam keadaan yang berbeda).
Hal ini juga melibatkan menjalankan “apa-jika analisis” pada proses: “Bagaimana jika saya punya 75% dari sumber daya untuk melakukan tugas yang sama?” “Bagaimana jika saya ingin melakukan pekerjaan yang sama untuk 80% dari biaya saat ini”? .

 

Eksekusi


Salah satu cara untuk mengotomatisasi proses adalah untuk mengembangkan atau membeli aplikasi yang mengeksekusi langkah-langkah yang diperlukan dari proses, namun, dalam prakteknya, aplikasi ini jarang mengeksekusi semua langkah dari proses akurat atau benar-benar. Pendekatan lain adalah dengan menggunakan kombinasi perangkat lunak dan campur tangan manusia, namun pendekatan ini lebih kompleks, membuat proses dokumentasi sulit.
Sebagai respon terhadap masalah ini, perangkat lunak telah dikembangkan yang memungkinkan proses bisnis penuh (seperti yang dikembangkan dalam kegiatan proses desain) untuk didefinisikan dalam bahasa komputer yang dapat langsung dieksekusi oleh komputer. Sistem akan menggunakan layanan di aplikasi yang terhubung untuk melakukan operasi bisnis (misalnya menghitung rencana pembayaran untuk pinjaman) atau, ketika langkah terlalu rumit untuk mengotomatisasi, akan meminta masukan manusia.Dibandingkan dengan salah satu dari pendekatan sebelumnya, langsung melaksanakan proses definisi dapat lebih mudah dan karena itu lebih mudah untuk memperbaiki. Namun, mengotomatisasi definisi proses membutuhkan infrastruktur yang fleksibel dan komprehensif, yang biasanya aturan keluar menerapkan sistem ini dalam warisan lingkungan TI.
Aturan bisnis telah digunakan oleh sistem untuk memberikan definisi untuk mengatur perilaku, dan mesin aturan bisnis dapat digunakan untuk mendorong proses eksekusi dan resolusi.

 


Pemantauan


Pemantauan meliputi pelacakan proses individu, sehingga informasi tentang negara mereka dapat dengan mudah dilihat, dan statistik terhadap kinerja satu atau lebih proses dapat disediakan. Sebuah contoh dari pelacakan adalah mampu menentukan status pesanan pelanggan (misalnya urutan tiba, menunggu pengiriman, faktur dibayar) sehingga masalah dalam operasinya dapat diidentifikasi dan diperbaiki.
Selain itu, informasi ini dapat digunakan untuk bekerja dengan pelanggan dan pemasok untuk meningkatkan proses mereka terhubung.Contoh statistik adalah generasi tindakan pada seberapa cepat pesanan pelanggan diproses atau berapa banyak pesanan yang diproses di bulan lalu. Langkah-langkah ini cenderung masuk ke dalam tiga kategori: waktu siklus, tingkat kecacatan dan produktivitas.
Tingkat pemantauan tergantung pada informasi apa bisnis ingin mengevaluasi dan menganalisa dan bagaimana bisnis ingin itu harus dimonitor, secara real-time, dekat real-time atau ad-hoc. Di sini, pemantauan kegiatan usaha (BAM) memperluas dan memperluas alat pemantauan umumnya diberikan oleh BPMS.
Pertambangan proses adalah kumpulan metode dan alat yang berkaitan dengan proses monitoring. Tujuan dari proses penambangan adalah untuk menganalisis log peristiwa diekstrak melalui proses monitoring dan membandingkan mereka dengan apriori model proses.Pertambangan Proses memungkinkan analis proses untuk mendeteksi perbedaan antara pelaksanaan proses aktual dan apriori model sekaligus untuk menganalisis kemacetan.

Optimization

Optimasi proses termasuk mengambil informasi kinerja proses dari pemodelan atau pemantauan fase, mengidentifikasi potensial atau aktual kemacetan dan peluang potensi penghematan biaya atau perbaikan lainnya, dan kemudian, untuk menerapkan perangkat tambahan dalam desain proses. Secara keseluruhan, ini menciptakan nilai bisnis yang lebih besar. 

Re-engineering

Ketika proses menjadi terlalu berisik dan optimasi tidak mengambil output yang diinginkan, dianjurkan untuk kembali insinyur siklus seluruh proses. BPR telah menjadi bagian integral dari organisasi untuk mencapai efisiensi dan produktivitas di tempat kerja.

 

 

Sertifikasi


Saat ini sertifikasi yang ditawarkan oleh Global Association for Quality Management (GAQM) Silabus dan Sertifikat diakui, disetujui dan dikelola oleh Organisasi Akreditasi Internasional (IAO)

BPM suite

Mengenali ruang BPM Suite melalui tiga lensa yang berbeda:
§  manusia-sentris BPM
§  integrasi-centric BPM (Enterprise Service Bus)
§  dokumen-sentris BPM (Manajemen Kasus Dinamis)
Namun, integrasi-sentris dan dokumen-sentris persembahan mandiri telah matang menjadi terpisah, pasar mandiri yang mencakup BPM plus banyak lagi.
Gartner Magic Quadrant terbaru (diterbitkan September 27, 2012) mengidentifikasi 10 komponen inti yang cerdas BPM suite, termasuk analisis prediktif dan kuat aturan manajemen. 


Contoh Manajemen Proses Bisnis (BPM) Layanan Pola: Pola ini menunjukkan bagaimana proses manajemen (BPM) alat bisnis dapat digunakan untuk melaksanakan proses bisnis melalui orkestrasi kegiatan antara manusia dan sistem. 
Sedangkan langkah-langkah dapat dipandang sebagai suatu siklus, kendala ekonomi atau waktu cenderung membatasi proses hanya beberapa iterasi. Hal ini sering terjadi ketika sebuah organisasi menggunakan pendekatan untuk pendek dengan tujuan jangka menengah daripada mencoba untuk mengubah budaya organisasi.Iterasi sejati hanya mungkin melalui upaya kolaboratif peserta proses. Dalam sebagian besar organisasi, kompleksitas akan membutuhkan teknologi yang memungkinkan (lihat di bawah) untuk mendukung peserta proses tantangan manajemen proses sehari-hari.
Sampai saat ini, banyak organisasi sering memulai sebuah proyek atau program BPM dengan tujuan untuk mengoptimalkan area yang telah diidentifikasi sebagai daerah untuk perbaikan.
Di sektor keuangan, BPM adalah penting untuk memastikan sistem memberikan pelayanan yang berkualitas dengan tetap menjaga kepatuhan terhadap peraturan. 
Saat ini, standar internasional untuk tugas telah membatasi BPM untuk aplikasi di sektor TI, dan ISO / IEC 15944 mencakup aspek operasional bisnis. Namun, beberapa perusahaan dengan budaya praktik terbaik memang menggunakan prosedur operasi standaruntuk mengatur proses operasional mereka. Standar lainnya saat ini sedang bekerja atas untuk membantu dalam implementasi BPM ( BPMN , Enterprise Architecture , Bisnis Motivasi Model ).

BPM teknologi

Beberapa mendefinisikan BPM System atau Suite (BPMS) sebagai “seluruh BPM.” Lainnya berhubungan konsep penting informasi bergerak antara paket perangkat lunak perusahaan dan langsung berpikir Service Oriented Architecture (SOA) . Yang lain membatasi definisi “modeling” (lihat pemodelan Bisnis ).
BPM sekarang dianggap sebagai komponen penting dari Operasional Intelijen (OI) untuk memberikan solusi real-time, informasi ditindaklanjuti. Ini informasi real-time dapat ditindaklanjuti dalam berbagai cara – alert dapat dikirim atau keputusan eksekutif dapat dibuat dengan menggunakan dashboard real-time. Solusi OI menggunakan informasi real-time untuk mengambil tindakan otomatis berdasarkan aturan yang telah ditetapkan sehingga langkah-langkah keamanan dan atau proses manajemen pengecualian dapat dimulai.
Ini adalah jawaban parsial dan persembahan teknologi terus berkembang. The BPMS Istilah tidak mungkin bertahan hidup. Hari ini mencakup konsep mendukung pendekatan manajerial melalui teknologi yang memungkinkan. Para BPMS harus memungkinkan semua pemangku kepentingan untuk memiliki pemahaman yang kuat dari suatu organisasi dan kinerjanya. Para BPMS harus memfasilitasi perubahan proses bisnis di seluruh siklus hidup dinyatakan di atas. Hal ini membantu dalam otomatisasi kegiatan, kolaborasi, integrasi dengan sistem lain, mengintegrasikan mitra melalui rantai nilai, dll Misalnya, ukuran dan kompleksitas tugas sehari-hari sering memerlukan penggunaan teknologi untuk model yang efisien. Model ini memfasilitasi otomatisasi dan solusi untuk masalah bisnis. Model ini juga dapat menjadi executable untuk membantu dalam memonitor dan mengendalikan proses bisnis. Dengan demikian, beberapa orang melihat BPM sebagai “jembatan antara Teknologi Informasi (TI) dan Bisnis.” . Bahkan, argumen dapat dibuat bahwa “pendekatan holistik” menjembatani silo organisasi dan teknologi.
Ada empat komponen penting dari BPM Suite:
§  Proses Engine – platform yang kuat untuk pemodelan dan melaksanakan proses aplikasi berbasis, termasuk aturan bisnis
§  Business Analytics – memungkinkan para manajer untuk mengidentifikasi masalah bisnis, tren, dan peluang dengan laporan dan dashboard dan bereaksi sesuai
§  Content Management – menyediakan sistem untuk menyimpan dan mengamankan dokumen elektronik, gambar, dan file lainnya
§  Kolaborasi Tools – menghilangkan hambatan komunikasi intra dan antar departemen melalui forum diskusi, ruang kerja yang dinamis, dan papan pesan
BPM juga membahas banyak masalah TI kritis mendasari driver ini bisnis, termasuk:
§  Mengelola end-to-end, proses menghadapi pelanggan
§  Konsolidasi data dan meningkatkan visibilitas ke dalam dan akses ke data dan informasi terkait
§  Meningkatkan fleksibilitas dan fungsionalitas infrastruktur saat ini dan data
§  Mengintegrasikan dengan sistem yang ada dan memanfaatkan muncul arsitektur berorientasi layanan (SOA)
§  Membangun bahasa umum untuk bisnis-keselarasan TI
Validasi BPMS adalah masalah teknis lain yang vendor dan pengguna harus menyadari, jika kepatuhan terhadap peraturan adalah wajib.  Tugas validasi bisa dilakukan baik oleh pihak ketiga diverifikasi atau oleh pengguna sendiri. Either way, dokumentasi validasi perlu dihasilkan. Dokumen validasi biasanya baik dapat dipublikasikan secara resmi atau dipertahankan oleh pengguna.



Sumber :


1 komentar: